Sabtu, 02 November 2013

Hilangnya Panca Indra

              Seberapa butakah matamu sehingga kau tak dapat melihat perhatianku? Seberapa matinya perasaanmu hingga kau tak sadar ada orang yang berjuang untukmu? Seberapa tulinya telingamu hingga kau tak mendengar ada orang yang selalu menyematkan namamu di setiap hembusan nafas dan doanya? Yang selalu berharap yang terbaik untukmu? Mengapa kau mudah mengakhiri yang kupikir bisa berjalan lebih lama dari ini?
              Kamu ini tega sekali! Aku ingin kamu tahu rasanya jadi aku! Aku ingin kamu tahu rasanya jadi perempuan yang memikul beban karena harus melenan dengan pahit bahwa kini cintanya telah bertepuk sebelah tangan! Aku ingin kamu tahu rasanya jadi aku! Yang terus-terus bertanya masih kah ada aku dalam hatimu. Seandainya kau tahu rasanya bertemu dengan orang yang kamu cintai namun bertingkah seakan tak ada rasa. Seakan kau sudah lupa dengan segala hal tentang perasaanmu yang dulu kamu agungkan padaku. Yang kau deskripsikan bahwa semuanya itu cinta dan kasih sayangmu untukku. Seakan dulu semuanya tak pernah terjadi.
               Kemana kah kepintaranmu yang selalu kamu bangga-banggakan kepada orang-orang disekelilingmu? Mengapa kau bodoh mengabaikanku? Ku alami rasa sakit itu setiap hari, setiap ku mengingat semua kenangan dulu dan setiap ku menyadari semua kenyataan yang ku alami saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar