Mendapat kesenangan tak dapat sekehendak hati
Haruslah mencernanya ke dalam pikir
Memang sungguh membingungkan
Butuh Tuhan sebagai pendamping
Tunas-tunas muda mengapa kau keliru
Berkelana dijebakan iblis
Terlena akan kesesaatan
Menutup titik terang
Hentikan ku mohon hentikan jalan kesesatan
Kau akan terhimpit hingga merenggang nyawa dalam
kesengsaraan
Lingkaran itu telah menjebakmu
Akan ketamakan zaman yang haus surga dunia
Kembalilah kumohon tunas-tunas muda
Kepada warisan ibu pertiwi yang semestinya kau nikmati
Yang di hadiahkan dengan sangat indah
Akan membawamu dalam kesejahteraan
Leluhur merindukan anak cucunya
Mendambakan cerita tentang adat istiadatnya
Setiap nyanyian merdunya yang menyerukan perdamaian
Lekukan pahatan batu kebersamaan
Tak seharusnya hal buruk terjadi berkepanjangan
Pembenahan harus cepat dilakukan bak kilat
Membongkar segala yang terpenjara dalam kegelapan
Perbaiki sudut pandang bersikap
Sampaikanlah lewat seni budaya
Yang tidak menggurui tapi dapat menyentuh nurani
Cerminkanlah lewat adat istiadat
Dorongan perubahan perilaku dan moral
Sulam kembali kedalam tenunan
Gambaran tunas-tunas muda pembahagia hati
Sang pewujud akhlak mulia
Si patriot bermental baja
Ku nyalakan pelita lewat seruan ini
Bak menyadarkan bahwa ini bukan ilusi
Membuka jalan pikir baru
Untuk Indonesia lebih maju
Jujurlah agar putih itu tetap suci
Rajin dan bersemangatlah agar merah itu terhargai
Jangan kotori lagi putih itu dengan kecurangan
Jangan pudarkan merah itu dengan kemalasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar