Minggu, 14 Juni 2015

Tunas Muda


Mendapat kesenangan tak dapat sekehendak hati
Haruslah mencernanya ke dalam pikir
Memang sungguh membingungkan
Butuh Tuhan sebagai pendamping

Tunas-tunas muda mengapa kau keliru
Berkelana dijebakan iblis
Terlena akan kesesaatan
Menutup titik terang

Hentikan ku mohon hentikan jalan kesesatan
Kau akan terhimpit hingga merenggang nyawa dalam kesengsaraan
Lingkaran itu telah menjebakmu
Akan ketamakan zaman yang haus surga dunia

Kembalilah kumohon tunas-tunas muda
Kepada warisan ibu pertiwi yang semestinya kau nikmati
Yang di hadiahkan dengan sangat indah
Akan membawamu dalam kesejahteraan

Leluhur merindukan anak cucunya
Mendambakan cerita tentang adat istiadatnya
Setiap nyanyian merdunya yang menyerukan perdamaian
Lekukan pahatan batu kebersamaan

Tak seharusnya hal buruk terjadi berkepanjangan
Pembenahan harus cepat dilakukan bak kilat
Membongkar segala yang terpenjara dalam kegelapan
Perbaiki sudut pandang bersikap

Sampaikanlah lewat seni budaya
Yang tidak menggurui tapi dapat menyentuh nurani
Cerminkanlah lewat adat istiadat
Dorongan perubahan perilaku dan moral

Sulam kembali kedalam tenunan
Gambaran tunas-tunas muda pembahagia hati
Sang pewujud akhlak mulia
Si patriot bermental baja

Ku nyalakan pelita lewat seruan ini
Bak menyadarkan bahwa  ini bukan ilusi
Membuka jalan pikir baru
Untuk Indonesia lebih maju

Jujurlah agar putih itu tetap suci
Rajin dan bersemangatlah agar merah itu terhargai
Jangan kotori lagi putih itu dengan kecurangan
Jangan pudarkan merah itu dengan kemalasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar