Sabtu, 11 April 2015

MASA DALAM KLISE

Putih Abu
Bak menatap bulan dari jauh
Bak melebur fantasi dengan realita

Putih Abu
Tak sesuai dengan cerita
Tak selaras banyaknya mimpi

Putih Abu
Kurasa berbagi tawa nyatanya derita
Kurasa penuh kehangatan tapinya kedinginan

Putih Abu
Masa yang seharusnya indah
Masa yang semestinya bahagia



"Saat dahulu ketika aku masih berlari kecil menggengam gulali ditanggan, dan ukuran tinggi masih 100senti. Banyak cerita yang kurasa menakjubkan tentang putih abu. Mulai dari mendapat sahabat, bolos bersama, mengerjai guru, datang terlambat ke sekolah, guru yang jadi kawan, romansa cinta dan dandanan yang nyentrik. Seperti bayangan menikmati hidup yang spektakuler. Tapi ketika waktu berlalu dan masa depan menjadi bagian yang dijalani. Melewati keseruan putih biru dan menginjak putih abu, semuanya berubah tak seperti cerita dan angan. Masa sebelum putih abu ternyata lebih ramai, ketika bersamaan dengan teman-teman tertawa indah, banyak kawan tak ada musuh. Saling berbagi tanpa pamrih, menolong dan saling membatu. Masa-masa putih abu berlalu begitu fana. Tak ada pertolongan yang ikhlas, tak ada candaan yang membahagiakan dan hanya ada kehidupan yang penuh dengan kamuflase. Seperti menjalani masa dalam klise."



(Bandung, 11 April 2015. Dian Angela Febria)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar