Jumat, 23 Januari 2015

Sirius

Dia berada di ufuk yang tinggi
Hingga aku harus menengadah untuk menatap

Di tempat nun jauh, di dimensi yang lain
Sebuah imajinasi mimpi cukup membuatnya nyata

Di canis major, pesonamu tak tertandingi
Membuatku tertunduk dan berfikir tentang ilusi

Wahai Bintang Sirius dalam halusinasiku
Aku terpana pada beberapa keistimewaanmu


Bintang paling terang di langit malam ketika aku memandang
Bodohnya, bayangan semu itu berkisah angan kebersamaan yang realita



(Bandung, 23 Januari 2015. Dian Angela Febria)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar