Hingga aku harus menengadah untuk menatap
Di tempat nun jauh, di dimensi yang lain
Sebuah imajinasi mimpi cukup membuatnya nyata
Di canis major, pesonamu tak tertandingi
Membuatku tertunduk dan berfikir tentang ilusi
Wahai Bintang Sirius dalam halusinasiku
Aku terpana pada beberapa keistimewaanmu
Bintang paling terang di langit malam ketika aku memandang
Bodohnya, bayangan semu itu berkisah angan kebersamaan yang realita
(Bandung, 23 Januari 2015. Dian Angela Febria)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar