Rabu, 02 Oktober 2013

Hukum Tuhan

              Terkadang apa yg benar-benar kita tunggu, tidak benar-benar datang. Tau kah kamu rasa menunggu itu seperti apa? Membosankan? Menjengkelkan? Sepi sendiri dan putus asa. Aku selalu membangun suasana sendiri ini. Membuatnya terasa lebih baik untuk diriku. Aku tetap pada hatiku. Setia. Mungkin sebelumnya tak hanya aku yg menunggumu. Namun aku yakin hanya aku yg setia sejauh ini padamu. Apa aku lelah? Belum untuk saat ini. Apa aku akan meninggalkanmu? Jika kamu meminta. Pernahkah kamu menemukan wanita setulus aku? Rela menunggu namun tak memaksakan untuk menetap? Berjuang demi dirimu karna keyakinanku ada bahagia di masa depanku bersamamu.
              Mungkin itu tak mungkin namun aku tetap bermimpi. Bukankah mimpi adalah kunci untuk menaklukan dunia? Bagiku, kukunci hatiku karna ingin menaklukan dirimu. Aku hanya mempercayai benih terbaik ini pasti membuahkan bahagia. Itu janji tuhan dan juga janjimu. Aku menegaskan, tiap hari aku bukan hanya menunggu smsmu.
              Memang menunggu dan setia itu tak selamanya mulus. Bergejolak, berkelok-kelok, terjal dan berliku. Semoga saja ini di hargai dan mendapatkan penghargaan. Menunggu dan setia itu perjuangan. Apa aku berlebihan? Aku hanya ingin hasil yg lebih. Pernahkah tersirat dalam fikiranku aku akan terluka? Tentu saja. Apa itu menjadi dendamku? Tidak, aku hanya percaya hukum tuhan. KARMA. Begitukah diksi yg menggambarkannya? Lalu apa yg aku inginkan? Aku hanya ingin suatu saat nanti yg aku tunggu benar-benar akan datang, benar-benar setia padaku, benar-benar jawaban mimpiku, dan benar-benar menghargaiku.






Celoteh Miris,
(Bandung, 9 September 2013. Dian Angela Febria)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar