Tawanya secerah matahari
Membiaskan cucuran air yang jatuh
Setiap tarikan nafasnya bak angin
Menempatkan kedamaian
Sekilas gerak-geriknya seperti salju
Namun rengkuhannya hangat tak tertandingi
Dentuman irama kehidupan yang dirasakannya terdengar indah
Tempat dimana cinta ini berlabuh
Ku pilih panggilan cinta itu
Meski jalan yang ku tempuh terjal dan berliku
Tentang impian yang bertahan di antara keraguan
Dan perasaan yang memberikan alasan untuk bertahan
Teruntuk,
Bulan Purnamaku
(Bandung, 15 Juni 2015. Dian Angela Febria)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar